
Cover photo by Yukihiro
Fotojurnalis, juga dikenal sebagai fotografer berita atau fotografer dokumenter, adalah individu yang menangkap peristiwa sosial dan sejarah, konflik, bencana, budaya, serta kehidupan sehari-hari melalui kamera untuk menyampaikan cerita.
Artinya, mereka bukan sekadar pencatat peristiwa, tetapi juga seseorang yang memiliki perspektif yang kuat, berinteraksi dengan subjek secara mendalam, dan mendorong pemikiran melalui foto. Kali ini, kami akan membahas peran, keterampilan yang dibutuhkan, dan langkah-langkah konkret bagi mereka yang ingin menekuni profesi ini.

Photo by AKATSUKI
Misi dan Perspektif dalam Menyampaikan Fakta
Fotojurnalis memiliki tanggung jawab untuk "menyampaikan". Tidak hanya menangkap peristiwa, tetapi juga memahami konteks dan latar belakangnya, serta membangun cerita melalui foto. Mereka dituntut untuk melampaui nilai estetika semata, menjaga martabat subjek, dan menyampaikan ekspresi yang memicu pertanyaan bagi pembaca.

Photo by IRIE*DESIGN
Selain itu, etika dan hubungan saling percaya dengan subjek juga sangat penting. Di lapangan, fotojurnalis harus memiliki kemampuan pengambilan keputusan cepat, tindakan yang tepat, dan manajemen risiko.
Tantangan di Lapangan dan Keterampilan yang Dibutuhkan
Untuk menjadi fotojurnalis, penguasaan dasar fotografi seperti pencahayaan, kecepatan rana, komposisi, dan penyesuaian warna adalah hal mendasar. Selain itu, pengalaman dalam pengambilan gambar di lingkungan yang sulit seperti kebisingan, kekacauan, pencahayaan rendah, atau cahaya belakang juga sangat penting.

Photo by RYUURI
Panggung kerja fotojurnalis mencakup berbagai lokasi seperti daerah terdampak bencana alam, gerakan sosial, wilayah konflik, kamp pengungsi, hingga daerah yang mengalami diskriminasi. Di lapangan, sering kali ada risiko terhadap nyawa dan tekanan mental, tetapi untuk memenuhi tanggung jawab sebagai pencatat peristiwa, mereka sering bekerja sama dengan lembaga berita dalam proyek-proyek tertentu.
Bagi Mereka yang Ingin Menjadi Fotojurnalis
Langkah pertama adalah memotret apa yang terjadi di sekitar Anda. Yang terpenting adalah memiliki perspektif dan pertanyaan sendiri saat mengambil foto. Karya yang dihasilkan dapat dipublikasikan di media sosial atau situs web sebagai portofolio, yang dapat membuka peluang di masa depan.

Photo by Hazuki
Selanjutnya, Anda dapat menunjukkan karya Anda kepada surat kabar lokal atau jurnalis lepas untuk mendapatkan masukan dan pengalaman melalui peliputan bersama. Pengalaman ini dapat berkembang menjadi peliputan lapangan, laporan internasional, atau proyek serial dengan tema tertentu.



