Rozaroza Berbicara | Alasan Saya Memotret Foto Lanskap Meski Awalnya Tidak Menyukainya | Nikon Z6III | Knowledge #346

Cover photo by ロザロザ
Kisah para kreator yang mencintai fotografi dan hubungan mereka dengan kamera. “Kamera kesayangan” mencerminkan pandangan hidup dan nilai-nilai setiap individu. Dalam edisi kali ini, Rozaroza berbagi pandangannya tentang hubungan dengan fotografi lanskap.
“Apa menariknya foto lanskap?” “Kenapa harus memotret pemandangan yang sudah terlihat?” Begitulah pemikiran Rozaroza sebelumnya. Namun, setelah bertemu dengan dan melihat melalui viewfinder, ia menyadari bahwa dunia yang tampak biasa memiliki tema dan kedalaman komposisi yang luar biasa. Kami menyelami pengalaman awal yang mengubah cara pandangnya terhadap fotografi.
〈Nikon Z6III〉Informasi Dasar
〈Nikon Z6III〉adalah kamera mirrorless full-frame dengan sensor CMOS backside-illuminated beresolusi efektif sekitar 24,5 megapiksel. Kamera ini dilengkapi dengan performa AF yang luar biasa, kemampuan continuous shooting hingga 14 fps, dan EVF berkualitas tinggi, menjadikannya pilihan serbaguna yang didukung oleh fotografer amatir hingga profesional.
Dulu Saya Menganggap Foto Lanskap Membosankan
Saya tidak menyukai foto lanskap. Alasannya sederhana, karena saya “tidak mengerti apa yang menarik darinya.” “Kenapa harus memotret pemandangan yang sudah ada di sana?” Saya bahkan merasa bahwa foto matahari terbenam tidak perlu, karena saya bisa melihatnya langsung kapan saja.

Bahkan ketika melihat foto lanskap yang diambil orang lain, saya merasa tidak terhubung secara emosional karena saya tidak berada di sana. Jika saya memotret, saya lebih suka komposisi yang dramatis seperti “gedung pencakar langit yang menjulang” atau “titik hilang di tengah jalan lurus.”
Melihat Dunia Melalui Viewfinder
Namun, ketika saya mulai memegang kamera dan secara alami memotret lanskap, cara saya melihat dunia berubah total. Awalnya, saya hanya memotret apa yang ada di depan mata tanpa tahu caranya.
Namun, saya segera menyadari bahwa fotografi lanskap adalah genre yang sangat menantang dalam hal komposisi. Saya dulu menyukai “komposisi sentral” dan sesekali mencoba “aturan sepertiga,” dengan gaya memotong subjek utama secara besar-besaran.

Namun, ketika saya mulai serius dengan fotografi lanskap, saya menyadari kelemahan dalam komposisi saya. Saya terlalu bergantung pada kekuatan subjek utama dan mengabaikan latar belakang serta ruang di sekitarnya.

Menghadapi Komposisi dan Berkembang
Sejak saat itu, saya mulai lebih memperhatikan “garis horizontal,” hubungan antara subjek utama, subjek pendukung, dan ruang lainnya di dalam viewfinder.

Bahkan dalam komposisi lanskap yang terlihat sederhana, saya mulai memahami bahwa keseimbangan dan niat yang cermat sangat penting.
Tentu saja, karya saya masih jauh dari sempurna, dan saya sering kecewa saat melihatnya kembali. Namun, saya tetap ingin terus memotret.

Melalui fotografi lanskap, saya ingin melatih “kemampuan melihat” saya lebih jauh.
Itulah yang saya rasakan sekarang.
Tertarik pada Foto Lanskap yang Dulu Saya Benci
Saya yakin, jika saya yang dulu melihat foto saya sekarang, saya akan terkejut.
Karena dulu saya sangat meremehkan foto lanskap, tetapi sekarang saya benar-benar terpesona oleh kedalamannya.

Fotografi lanskap bukan hanya tentang memotret pemandangan, tetapi juga tentang “bagaimana melihat” dan “bagaimana memotong” pemandangan tersebut.
Di dalamnya, ada sesuatu yang benar-benar dapat membangkitkan emosi.
Saya ingin terus mencari gaya fotografi lanskap saya sendiri, sedikit demi sedikit, dengan pasti, dan terus menekan tombol shutter.
INFORMATION

Kreator bersertifikat cizucu
Suka foto dengan kontras tinggi dan tajam. Kadang memotret dengan gaya cerah tergantung subjeknya. Juga menyukai bokeh.
cizucu: Rozaroza
Instagram: @roza.photo310

ロザロザ
@roza