Menghidupkan Foto Vintage Abad ke-19 dengan AI Google: Kreativitas dan Batasan 'The Great Voyage' | Release #550

Cover photo by Amo
'The Great Voyage' yang diumumkan oleh adalah eksperimen yang merekonstruksi foto-foto carte de visite dari tahun 1860-an menjadi film bisu bergaya era Chaplin dengan tema fiksi ilmiah.
Teknologi AI seperti , , , dan bekerja sama untuk menghasilkan visual, musik, dan arahan. Namun, reaksi penonton cukup keras, menyoroti potensi dan tantangan seni AI.
Latar Belakang dan Gambaran Teknis
Dimulai dari foto-foto abad ke-19 yang ditinggalkan, menggunakan LoRA untuk melakukan fine-tuning pada guna menghasilkan gambar bergaya vintage baru. digunakan untuk membuat video, menangani prompt dan komposisi gerakan, sementara menciptakan musik.

Photo by tk
Pada akhirnya, proses editing dilakukan menggunakan dan , dengan tambahan kartu judul. Struktur ini menunjukkan potensi kolaborasi alat AI dalam ranah kreatif.
Tujuan Artistik dan Reaksi Kritik
Karya ini menggabungkan format film bisu era Chaplin dengan elemen 'fiksi ilmiah', menampilkan mesin bergaya steampunk, kapal terbang, dan makhluk aneh. Beberapa komposisi mengingatkan pada 'Metropolis (1927)'.

Namun, setelah dirilis, penonton memberikan ulasan tajam seperti 'konten dan kualitasnya bahkan tidak mendekati karya tahun 1925', mengungkap kekurangan dan batasan video AI.
Masa Depan Seni AI dan Implikasinya untuk Kreativitas
'The Great Voyage' dapat dinilai sebagai eksperimen yang menggabungkan pengumpulan materi dan teknologi AI, tetapi masih menghadapi tantangan dalam menciptakan narasi panjang atau ekspresi yang mendalam. Namun, karya ini juga menunjukkan potensi reinterpretasi materi sejarah dan metode baru dalam pembuatan seni.

Photo by ⭐︎グッチー⭐︎
Ke depan, ada potensi besar untuk berkembang ke arah ekspresi hibrida yang melibatkan kolaborasi antara AI dan kreator.