“Utsurun Desu” Pergi ke Luar Angkasa. Kamera Sekali Pakai yang Mencatat Sejarah Luar Angkasa Lainnya | Focus #540

Cover photo by 誠也
Pada tahun 1986, meluncurkan “Utsurun Desu” sebagai “paket pengalaman fotografi” yang memungkinkan siapa saja mengambil foto dengan mudah. Meskipun berbentuk sederhana sebagai kamera sekali pakai, kamera ini menjadi populer berkat keandalannya, ringan, dan efisiensi biaya.
Terutama pada tahun 1990-an, kamera ini menjadi bagian dari kenangan banyak orang, mulai dari perjalanan sekolah hingga kehidupan sehari-hari.
Namun, kamera “rakyat” ini ternyata tidak hanya berhenti di Bumi, tetapi juga melakukan perjalanan ke luar angkasa.

Photo by とも
“Utsurun Desu” di Tangan Astronot
Pada tahun 1990-an, dalam misi pesawat ulang-alik, “Utsurun Desu” secara resmi dipilih sebagai barang bawaan astronot. Tujuan utamanya adalah untuk mencatat kehidupan sehari-hari di dalam stasiun luar angkasa.
Di tengah peralatan mahal seperti kamera DSLR dan perangkat khusus lainnya, “Utsurun Desu” menawarkan kemudahan yang memungkinkan astronot menangkap momen hanya dengan menekan tombol rana. Kamera ini menjadi simbol budaya fotografi yang “manusiawi” di lingkungan teknologi tinggi luar angkasa.
Makna Kamera “Sipil” yang Mencatat Luar Angkasa
Di luar angkasa, semua peralatan harus dipilih dengan sangat hati-hati. Fakta bahwa “Utsurun Desu” dibawa ke luar angkasa menunjukkan bahwa kamera ini mampu menantang anggapan bahwa hanya peralatan profesional yang dapat digunakan untuk fotografi luar angkasa.

Photo by しずか
Kamera sederhana yang dapat digunakan oleh siapa saja ini berhasil mencatat momen luar angkasa, menjadi simbol demokratisasi budaya fotografi. Di ruang di mana teknologi dan kehidupan sehari-hari bertemu, “Utsurun Desu” memainkan perannya dengan sempurna.
Di Bawah Langit Berbintang, Siapa Saja Bisa Memotret “Luar Angkasa”
Sebenarnya, kita juga dapat memotret stasiun luar angkasa dengan persiapan sederhana. ISS (Stasiun Luar Angkasa Internasional) dapat terlihat lebih terang dari bintang pertama saat fajar atau senja. Dengan menggunakan fitur eksposur panjang pada ponsel atau kamera film seperti “Utsurun Desu,” kita dapat menangkap jejak pergerakannya.

Photo by Junya
Berdiri di tempat dengan langit luas, periksa waktu dan arah melalui situs prakiraan, lalu pandanglah ke atas. Dalam satu foto, Anda dapat menangkap perspektif dan emosi Anda, seperti yang dilakukan oleh para astronot.