Foto sampul oleh Aya
Di era digital saat ini, kebangkitan fotografi analog sedang berlangsung secara perlahan. Salah satu simbol dari kebangkitan ini adalah kamera film yang dikembangkan oleh Ricoh Imaging.
Pada Camera Grand Prix 2025, kamera ini memenangkan 'Penghargaan Perencanaan Klub Jurnalis Kamera (Editors Choice R&D Award)' dan menarik perhatian banyak kreator. Dengan format half-frame yang unik dan kesenangan dari pengoperasian manual, kamera ini menjadi pintu masuk untuk menemukan kembali daya tarik film.
Kreativitas yang Meluas dengan Half-Frame
menggunakan format half-frame pada film 35mm. Dengan satu roll film, Anda dapat mengambil hingga 72 foto, membuat penggunaan film lebih ekonomis dan fleksibel. Terutama, pengambilan foto vertikal menjadi lebih alami, menjadikannya cocok untuk ekspresi di media sosial.
Foto oleh ⋆* 粋 -sui- ⋆*
Selain itu, desainnya memungkinkan pengguna menikmati pengoperasian kamera itu sendiri, seperti tuas penggulung manual dan sistem fokus zona. Dengan menghindari otomatisasi penuh, kamera ini mampu mengeluarkan kepekaan dan kreativitas fotografer.
Keindahan dalam 'Ketidaksempurnaan' Fotografi Film
Daya tarik fotografi film terletak pada 'ketidaksempurnaan' seperti butiran kasar, kebocoran cahaya, dan eksposur ganda yang terjadi secara kebetulan. Fenomena ini justru memberikan karakter dan kedalaman pada karya. Fotografer Shiori Iwakura juga mengatakan, 'Ketidakpastian hasil adalah daya tarik utama dari film.'
Situs resmi juga menampilkan karya Shiori Iwakura. Dari foto-fotonya, Anda dapat merasakan kepekaan halusnya yang berpadu dengan dedikasi PENTAX dalam menciptakan kamera.
Mengubah Waktu Memotret Menjadi Waktu yang Bermakna
bukan hanya produk nostalgia. Dari pemilihan film hingga pengambilan gambar dan proses pengembangan, setiap langkah memperkaya waktu Anda dalam berinteraksi dengan fotografi. 'Kerumitan dan waktu' yang hanya dapat ditemukan dalam analog memberikan kedalaman pada karya Anda.
Setiap foto yang selesai dengan proses yang lambat pasti mengandung perspektif dan perasaan fotografer. Proses ini sendiri mencerminkan visi masa depan fotografi film yang diusung oleh .
