“Melukis dengan Cahaya, Bercerita dengan Bayangan” Esensi Fotografi Monokrom dan Teknik Ekspresinya | Focus #520
Cover photo by 凹と
Fotografi monokrom adalah metode ekspresi yang menonjolkan esensi subjek dengan menghilangkan warna, justru membebaskan imajinasi. Dari era awal abad ke-19 hingga era digital modern, dunia cahaya dan bayangan selalu memikat hati banyak orang.
Namun, karena kedalamannya, sering kali foto monokrom meninggalkan kesan “datar dan membosankan.” Kali ini, kami akan membagikan cara memberikan kehidupan dan drama pada foto monokrom Anda, mulai dari komposisi, cara menangkap cahaya, hingga teknik pengolahan.
Mengubah Perspektif untuk “Melihat” Cahaya
Dalam fotografi monokrom, luminans (perbedaan terang dan gelap) menjadi elemen utama menggantikan warna. Langit biru dan padang rumput hijau terlihat indah karena warna, tetapi saat diubah menjadi monokrom, keduanya menjadi abu-abu dengan tingkat kecerahan yang sama.
Ketika memilih subjek, perhatikan bentuk, bayangan, dan arah cahaya.
Photo by 底野 庵太
Gunakan fitur pratinjau monokrom pada kamera Anda atau metode “squinting” dengan menyipitkan mata untuk memahami cahaya dan bayangan dalam sebuah adegan secara intuitif.
Teknik Dasar dalam Pemotretan dan Pengolahan
Memotret dalam format RAW adalah aturan utama. Format RAW memungkinkan penyesuaian kecerahan dan gradasi secara bebas selama pengolahan, menghasilkan kedalaman yang tidak dapat dicapai dengan JPEG. Hindari area yang terlalu terang atau terlalu gelap, dan pastikan adanya putih sejati, hitam sejati, serta gradasi abu-abu yang kaya.
Photo by ボブミヤン
Selain itu, jangan abaikan white balance saat memotret. Perbedaan suhu warna memengaruhi gradasi setelah diubah menjadi monokrom. Kontrol eksposur dengan memperhatikan sumber cahaya dan waktu pengambilan gambar adalah kunci untuk menghasilkan karya yang hidup.
Mengeluarkan Kekuatan Monokrom melalui Pengeditan
Monokromisasi bukan sekadar “menghapus warna,” melainkan “mengubah warna menjadi cahaya.” Gunakan lapisan penyesuaian B&W pada perangkat lunak pengeditan untuk menyempurnakan gradasi dengan menyesuaikan kecerahan berdasarkan warna.
Kontrol kontras tidak hanya dengan slider, tetapi juga dengan kurva berbentuk S untuk hasil yang lebih presisi. Gunakan efek filter untuk memisahkan elemen jika diperlukan. Noise bukan musuh, melainkan bagian dari tekstur, jadi berhati-hatilah agar tidak mengurangi noise secara berlebihan hingga kehilangan dimensi.
