“Memorable” Lebih Penting daripada “Estetis”: Cara Memotret Hidangan Sehari-hari | Knowledge #286

Foto makanan juga merupakan catatan tentang kehidupan dan emosi kita pada saat itu. Jika terlalu fokus pada “estetis”, kita cenderung menghabiskan waktu untuk mengatur latar belakang, properti, atau pencahayaan, sehingga melupakan tujuan utama atau makna dari makanan itu sendiri.

Namun, jika kita memotret dengan perspektif “memorable”, pendekatan kita terhadap fotografi berubah. Bukan hanya kelezatan makanan yang ingin kita abadikan, tetapi juga waktu yang mengalir di sekitarnya dan kehadiran seseorang yang memasaknya.

Saat memotret makanan, kita sering kali tergoda untuk mengambil gambar close-up agar terlihat “lezat”. Namun, cobalah mengambil gambar dari jarak yang lebih jauh untuk menangkap suasana meja makan atau dapur secara keseluruhan. Hasilnya akan lebih menyampaikan kehangatan kehidupan sehari-hari.

Jika memungkinkan, sertakan juga tangan dalam foto. Tangan yang sedang memasak, menyajikan, atau hendak makan. Dalam momen tersebut, kita bisa mengabadikan kenangan bahwa “ada seseorang di sana, dan ada meja makan yang menyatukan”.

Foto adalah surat untuk diri kita di masa depan atau untuk orang lain. Bukan hanya tentang “apa yang dimakan hari ini”, tetapi juga tentang “bagaimana waktu itu dijalani”. Foto yang bisa menyampaikan kehangatan tersebut akan menjadi kenangan yang berharga saat dilihat kembali di masa depan.

Memotret hidangan sehari-hari bukan untuk estetika, tetapi untuk mengingat. Bukan untuk diperlihatkan kepada orang lain, tetapi untuk menyimpan waktu bersama keluarga atau diri sendiri. Foto seperti ini mencerminkan “kekayaan” dalam kehidupan di masa depan.