Apa Itu Gerakan Piktorialisme yang Mengakui Fotografi sebagai Seni? | Knowledge #253

Piktorialisme adalah gerakan yang berupaya mengembangkan fotografi sebagai metode ekspresi artistik seperti lukisan, bukan sekadar alat dokumentasi. Pada masa itu, fotografi dianggap sebagai alat reproduksi ilmiah dan hampir tidak diakui sebagai seni.

Di tengah situasi ini, fotografer seperti Alfred Stieglitz, Edward Steichen, dan Clarence White mengejar ekspresi yang mirip dengan lukisan melalui fokus lembut dan pengolahan cetak manual. Dengan demikian, pengakuan bahwa fotografi juga merupakan bentuk seni perlahan-lahan menyebar.

Ciri khas Piktorialisme adalah penekanan pada "keindahan". Sering kali dihindari penggambaran yang tajam, dan lebih banyak menciptakan gambar puitis dengan nada lembut seperti kabut. Teknik-teknik terkenal termasuk cetak gum bichromate (gum print) dan cetak pigmen, yang dapat menambahkan tekstur yang sangat mirip lukisan.

Selain itu, subjek yang diambil bukan hanya momen sehari-hari, tetapi "karya" yang dirancang dengan cermat dalam hal komposisi dan pencahayaan.

Piktorialisme menjadi terobosan bagi fotografi untuk diterima secara resmi di panggung seni. "Photo-Secession" yang didirikan oleh Stieglitz dan "291 Gallery" yang dibuka di New York awalnya dimulai sebagai galeri khusus fotografi, tetapi kemudian menjadi tempat yang juga menangani seni modern seperti karya Picasso dan Matisse, memberikan pengaruh luas tidak hanya pada fotografi tetapi juga pada dunia seni secara umum.

Memasuki tahun 1920-an, muncul Straight Photography yang menekankan objektivitas dan penggambaran tajam, yang bisa dikatakan sebagai reaksi sengaja terhadap "ekspresi piktorial" dari Piktorialisme. Namun demikian, pengakuan bahwa "fotografi adalah seni" yang dibangun oleh Piktorialisme tetap menjadi fondasi hingga hari ini.